Pengertian
Kriptografi
Menutur Menezes, Oorschot and Vanstone, (1997)., Kriptografi
adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan
aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas
data, serta autentikasi data. Ketika suatu pesan dikirim dari suatu tempat ke
tempat lain, isi pesan tersebut mungkin dapat disadap oleh pihak lain yang
tidak berhak. Agar pesan tidak terbaca, maka pesan tersebut dapat diubah
menjadi suatu kode yang tidak dapat dimengerti oleh pihak lain
Menurut Bruce Scheiner dalam bukunya “Applied Cryptography”,
kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan seni menjaga message-message agar
tetap aman (secure).
Sistem
Kriptografi
Suatu sistem
kriptografi terdiri dari sebuah algoritma, seluruh kemungkinan
plainteks, cipherteks dan kunci-kuncinya. Sistem kriptografi merupakan suatu fasilitas untuk
mengkonversikan plainteks menjadi cipherteks, dan sebaliknya.
Sejarah
Kriptografi
Sekitar 40 abad yang lalu, Kriptografi sudah digunakan oleh
orang-orang Mesir untuk mengirim pesan ke pasukan yang berada di medan perang
dan agar pesan tersebut tidak terbaca oleh pihak musuh walaupun pembawa pesan
tersebut tertangkap oleh musuh.
Sekitar 400 SM, kriptografi digunakan oleh bangsa Spartan dalam bentuk
sepotong papirus atau perkamen yang dibungkus dengan batang kayu. Pada zaman
Romawi kuno, ketika Julius Caesar ingin mengirimkan pesan rahasia pada seorang
Jendral di medan perang. Pesan tersebut harus dikirimkan melalui seorang
prajurit, tetapi karena pesan tersebut mengandung rahasia, Julius Caesar tidak
ingin pesan tersebut terbuka di tengah jalan. Di sini Julius Caesar memikirkan
bagaimana mengatasinya yaitu dengan mengacak isi pesan tersebut menjadi suatu
pesan yang tidak dapat dipahami oleh siapapun kecuali hanya dapat dipahami oleh
Jendralnya saja. Tentu sang Jendral telah diberi tahu sebelumnya bagaimana cara
membaca pesan yang teracak tersebut, karena telah mengetahui kuncinya.
Tahun 40-an, Pada perang dunia kedua, Jerman menggunakan mesin enigma
atau juga disebut dengan mesin rotor yang digunakan Hitler untuk mengirim pesan
kepadatentaranya di medan perang. Jerman sangat percaya bahwa pesan yang
dienkripsi menggunakan enigma tidak dapat dipecahkan. Tapi anggapan itu keliru,
setelahbertahun-tahun sekutu mempelajarinya dan berhasil memecahkan
kode-kodetersebut. Setelah Jerman mengetahui bahwa enigma dapat dipecahkan,
maka enigma mengalami beberapa kali perubahan. Enigma yang digunakan Jerman
dapat mengenkripsi suatu pesan sehingga mempunyai 15×1018
kemungkinan untuk dapat mendekripsi pesan.
Tahun
60-an, perkembangan komputer dan sistem komunikasi pada tahun 60-an
berdampak pada permintaan dari pihak-pihak tertentu sebagai sarana untuk
melindungi informasi dalam bentuk digital dan untuk menyediakan layanan
keamanan.
Tahun 70-an, Dimulai dari usaha Feistel dari IBM di awal tahun 70-an
dan mencapai puncaknya pada 1977 dengan pengangkatan DES (Data Encryption Standard) sebagai
standar pemrosesan informasi federal Amerika Serikat untuk mengenkripsi
informasi yang tidak/belum diklasifikasi. DES merupakan mekanisme kriptografi
yang paling dikenal sepanjang sejarah.Pengembangan paling mengejutkan dalam
sejarah kriptografi terjadi pada 1976 saat Diffie dan Hellman mempublikasikan ”New Directions in Cryptography”.
Tulisan ini memperkenalkan konsep revolusioner kriptografi kunci publik dan
juga memberikan metode baru untuk pertukaran kunci, keamanan yang berdasar pada
kekuatan masalah logaritma diskret. Meskipun Diffie dan Hellman tidak memiliki
realisasi praktis pada ide enkripsi kunci publik saat itu, idenya sangat jelas
dan menumbuhkan ketertarikan yang luas pada komunitas kriptografi. Pada 1978
Rivest, Shamir dan Adleman menemukan rancangan enkripsi kunci publik yang
sekarang disebut RSA. Rancangan RSA berdasar pada masalah faktorisasi bilangan
yang sulit, dan menggiatkan kembali usaha untuk menemukan metode yang lebih
efisien untuk pemfaktoran.
Tahun 80-an, pada dekade ini terjadi peningkatan luas di area ini,
sistem RSA masih aman. Sistem lain yang merupakan rancangan kunci publik
ditemukan oleh Taher ElGamal pada tahun 1985. Rancangan ini berdasar pada
masalah logaritma diskret. Salah satu kontribusi penting dari kriptografi kunci
publik adalah tanda tangan digital.
Tahun 90-an, Pada tahun 1991 standar internasional pertama untuk tanda
tangan digital diadopsi. Standar ini berdasar pada rancangan kunci publik RSA.
Pada 1994 pemerintah Amerika Serikat mengadopsi Digital Signature Standard, sebuah mekanisme kriptografi yang
berdasar pada algoritma ElGamal.
Beberapa
Istilah Kriptografi
·
Plaintext adalah
pesan yang hendak dikirimkan (berisi data asli).
·
Ciphertext adalah
pesan ter-enkrip (tersandi) yang merupakan hasil enkripsi.
· Kunci adalah
suatu bilangan yang dirahasiakan yang digunakan dalam proses enkripsi dan
dekripsi.
·
Enkripsi
adalah sebuah proses penyandian yang
melakukan perubahan sebuahkode (pesan) dari yang bisa dimengerti (plainteks)
menjadi sebuah kode yang tidakbisa dimengerti (cipherteks).
· Dekripsi adalah
proses merubah cipherteks menjadi plainteks disebut. Proses enkripsi dan
dekripsi memerlukan suatu mekanisme dan kunci tertentu.
· Cipher adalah
suatu fungsi matematis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi
(Schneier, 1996).
· Kriptoanalisis (cryptanalysis)
adalah kebalikan dari kriptografi, yaitu suatu ilmu untuk memecahkan mekanisme
kriptografi dengan cara mendapatkan kunci dari cipherteks yang digunakan untuk
mendapatkan plainteks.
·
Kriptologi (cryptology)adalah ilmu yang mencakup
kriptografi dan kriptoanalisis.
Tujuan
Kriptografi
·
Kerahasiaan, adalah aspek yang berhubungan
dengan penjagaan isi informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas
atau kunci rahasia untukmembuka informasi yang telah dienkripsi.
·
Integritas
data, adalah aspek yang berhubungan
dengan penjagaan dariperubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas
data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh
pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan
pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
·
Autentikasi, adalah aspek yang berhubungan
dengan identifikasi atau pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun
informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling
memperkenalkan diri.Informasi yang dikirimkan harus diautentikasi keaslian, isi
datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
·
Non-repudiation
(menolak penyangkalan), adalah usaha
untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman suatu informasi oleh
yang mengirimkan, atau harus dapat membuktikan bahwa suatu pesan berasal dari
seseorang, apabila ia menyangkal mengirim informasi tersebut.(Menezes, Oorschot
and Vanstone, 1996).
Algoritma
Kriptografi
Algoritma kriptografi atau sering disebut dengan cipher
adalah suatu fungsi matematis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan
dekripsi (Schneier, 1996). Ada dua macam algoritma kriptografi, yaitu:
- algoritma simetris (symmetric algorithms)
- algoritma asimetris (asymmetric algorithms).
Algoritma simetris adalah algoritma kriptografi yang
menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Algoritma ini
mengharuskan pengirim dan penerima menyetujui suatu kunci tertentu sebelum
mereka saling berkomunikasi.
Kelebihan Algoritma Simetris
- Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan algoritma asimetrik.
- Karena kecepatannya yang cukup tinggi, maka dapat digunakan pada sistem real-time
Kelemahan Algortima Simetri
- Untuk tiap pengiriman pesan dengan pengguna yang berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut.
- Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang disebut “key distribution problem”
Algoritma asimetris, sering juga disebut dengan algoritma
kunci publik, menggunakan dua jenis kunci, yaitu kunci publik (public
key) dan kunci rahasia (secret key). Kunci publik merupakan
kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Sedangkan kunci rahasia
digunakan untuk mendekripsi pesan.
Kelebihan Algorima Asismetri
- Keuntungan utama dari algoritma ini adalah memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun di antara mereka tidak ada kesepakatan mengenai keamanan pesan terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lainnya.
- Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan algoritma asimetrik.
- Karena kecepatannya yang cukup tinggi, maka dapat digunakan pada sistem real-time
Kelemahan Algoritma Asimetris
- Untuk tiap pengiriman pesan dengan pengguna yang berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut.
- Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang disebut “key distribution problem”
SUMBER :
·
http://4mie.wordpress.com/2007/11/25/sistem-kriptografi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar